Contoh Proposal

Kumpulan judul skripsi seni rupa

I.     PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan, makna, dan manfaat terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yaitu pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi, berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan belajar dengan seni.

Mata pelajaran seni budaya mencakup enam cabang kesenian yaitu seni rupa, seni suara, seni tari, seni teater, seni sastra dan seni film.

Catatan:

Isi latar belakang adalah fenomena di lapangan yg menjadi isu atau memicu pentingnya penelitian dilakukan. Sederhanya adalah sebagai jawaban dari pertanyaan”Mengapa and memilih permasalahan tsb utk diteliti??????

-----------------------------------

Pengertian atau definisi harusnya ditempatkan di Tinjauan Pustaka, bukan disini.

 

Subiantoro (2014: 21). Seni rupa yaitu salah satu cabang seni yang merupakan curahan daya cipta diwujudkan dalam bentuk dan rupa. Artinya dalam wujud yang dapat dilihat dengan mata serta dapat diraba. Dengan kata lain ekspresi atau curahan kreatif yang dikonkritkan dalam bentuk visual. Dalam bidang seni rupa sendiri terdiri atas berbagai jenis, yaitu seni lukis, seni grafis, seni desain, seni patung, dan seni kriya. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada seni lukis.

Seni lukis merupakan salahsatu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis adalah karya yang dihasilkan melalui goresan warna yang berukuran lebar yang dihasilkan menggunakan alat kuas, palet, tabung cat (pilox), telapak tangan dan jari tangan. (Sofyan Salam, 2000 : 4). Seni lukis disajikan dalam bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis ini disebut dengan lukisan.

Catatan:

Isi latar belakang masalah:

Uraian umum secara singkat terkait dengan permasalahan pada topik + 3-5 paragraf.

Identifikasi permasalah terkait dengan permasalahan pada topik + 1-2 paragraf.

Alasan pentingnya penelitian dialkuakn + 1 paragraf.

-------------------------------------------------------------------------------

Dalam pembelajaran seni lukis di SMAN 6 Bone peserta didik diajarkan tentang penguasaan bentuk, teknik, alat dan bahan, tidak ketinggalan adalah penguasaan warna. Karena warna adalah unsur yang paling penting dan juga merupakan salah satu daya tarik dalam suatu objek desain. Persepsi terhadap warna melibatkan respon psikologi dan fisiologi manusia. Jika ditinjau dari psikologis atau emosi manusia, makna dan arti warna yang ada dapat menunjukkan kesan pada objek, cahaya, mata dan otak.

Pewarna yang sering digunakan dalam pembelajaran seni lukis di SMAN 6 Bone adalah pewarna sintetis. Pewarna sintetis merupakan pewarna yang dibuat di pabrik-pabrik dan berasal dari zat kimia. Pewarna ini dikemas praktis dalam bentuk kemasan tube, botol, palet dan lain sebagainya. Namun pewarna sintetis tidak mudah ditemukan di berbagai tempat, umumnya hanya dijual di kota-kota besar. Oleh kerena itu penulis mengajukan gagasan dalam penelitian ini yaitu dengan mencoba menggunakan pewarna alam.

Pewarna alam merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk ke dalam tubuh. Selain aman bagi kesehatan dan lingkungan pewarna alam lebih mudah ditemukan di lingkungan tempat tinggal dan dapat dibuat sendiri sehingga tidak memerlukan biaya banyak untuk memperolehnya. Apalagi kekayaan alam yang terkandung di Kota Watampone sangat banyak dan belum teridentifikasi manfaatnya. Maka perlu dioptimalkan dalam penelitian dan penerapannya. Penelitian ini akan dijelaskan teknik eksplorasi dan ekperimen zat warna alam dari tumbuhan sebagai upaya pemanfaatan kekayaan sumber daya alam.

Sedangkan tuntutan untuk mencapai tujuan pendidikan harus menciptakan proses pembelajaran yang dapat merangsang perkembangan peserta didik. Salah satu upaya pemecahan masalah terhadap yang ada pada pembelajaran seni lukis di SMAN 6 Bone dapat ditempuh dengan menyediakan bahan-bahan praktik yang diperlukan untuk mengasah meningkatkan motivasi atau minat belajar peserta didik. Salah satunya dengan menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat berkarya. seni lukis.

Pewarna alami yang berasal dari tumbuhan mempunyai berbagai macam warna yang dihasilkan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tumbuhan, umur tanaman, tanah, waktu pemanenan dan faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeinginan untuk meneliti bagaimana “Pembelajaran seni lukis menggunakan bahan pewarna alam”. Penelitian ini penting dilaksanakan dengan maksud untuk memanfaatkan bahan alam yang ada di lingkungan sekitar sebagai media berkarya seni lukis bagi peserta didik.

 

B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang terdahulu, maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

1.      Bagaimana proses berkarya seni lukis bahan pewarna alam dlm kurikulum tdk ada mata pelajaran seni lukis, yg ada mata pelajaran seni budaya dan atau materi pelajaran seni lukis pada peserta didik kelas XI MIPA 1 di SMAN 6 Bone?

2.      Bagaimana kualitas karya seni lukis peserta didik kelas XI MIPA 1 di SMAN 6 Bone?

Catatan:

·         Rumusan masalah 1 mengindikasikan bhw anda akan mengamati siswa dlm berkarya sewaktu berlangsung pembelajaran di kelas. Artinya anda selaku pengamat, bukan pengajar. Pertanyaannya, apakah di sekolah ybs akan terlaksana pembelajaran tatap muka dimasa pandemi ini????Perlu anda pertimbangkan.

·         Rumusan masalah 2 mengindikasikan bhw anda akan mengumpulkan hasil karya siswa (hasil pembelajaran) kemudian utk dilakuakn penilaian utk melihat kualitas karya yg dibuat oleh setiap siswa. Pertanyaannya, siapa yg akan menilai karya tsb dan apa indicator yg digunakan utk menentukan kualitas karya tsb????

·         Kedua variable tsb di atas harus tercaver dlm tinjauan pustaka dan dalm metode penelitian.

Oleh karena itu, dlm tinjauan pustaka harus ada Aspek2 yg penilaian karya seni lukis dan Indikator penilaian karya seni lukis.

 

C.      Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar minat peserta didik dalam melukis menggunakan bahan pewarna alam dalam mata pelajaran Seni lukis di kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone.

Catatan:

·         Tujuan penelitian tdk relevan dg rumusan masalah. Permasalahan penelitian anda adalah proses berkarya. Kenapa tujuannya lari ke minat?????

 

D.      Manfaat Penelitian

a.    Manfaat teoritis  - yang ini tidak perlu ?????

Diharapkan dapat menambah minat siswa di bidang seni lukis. Hasil penelitian ini untuk kedepannya dapat dijadikan bahan acuan, informasi dan perbaikan bagi penelitian yang sejenis.

b.    Manfaat praktis - yang ini tidak perlu ?????

Pembaca dan peneliti dapat mengetahui bagaimana proses berkarya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam pada peserta didik di kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone.

 

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

B.    Rumusan Masalah

C.    Tujuan Penulisan

D.    Manfaat Penelitian

E.     Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.    Tinjauan Pustaka

B.    Kerangka Pikir

BAB III METODE PENELITIAN

A.    Jenis Dan Lokasi Penelitian

B.    Variabel Dan Desain Penelitian

C.    Devinisi Observasi Variable

D.    Populasi Sampel

E.     Teknik Pengumpulan Data

F.     Teknik Analis Data

G.    Jadwal penelitian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


 

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.    Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, tesis, skripsi dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Salah satu hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisyah (2017) tentang pembelajaran seni lukis bahan pewarna alam di kelas XI di SMAN 2 Enrekang tahun ajaran 2017/2018.

Tujuan penelitian ditempatkan di Pendahuluan, bukan disini.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kreativitas melukis dengan menggunakan bahan pewarna alam di kelas XI SMAN 2 Enrekang tahun ajaran 2017/2018.

Persamaan penelitian dengan peneliti lakukan adalah menggunakan metode kualitatif dan berkarya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam pada siswa kelas XI. Sedangkan perbedaannya dalam penelitian ini dengan peneliti adalah terletak pada lokasi yang akan diteliti. Lokasi penelitian ini berlokasi di SMAN 2 Enrekang, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu di SMAN 6 Bone.

Oleh karena itu, beberapa hal yang merupakan data ilmiah yang dijadikan bahan penunjang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 

1.       Pembelajaran Seni Lukis

Catatan:

·         Harusnya anda mengemukakan teori2 ttg pembelajaran terlebih dahulu, baru ke seni lukis.????.

Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis disajikan dalam bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis ini disebut dengan lukisan.

Menurut Leo Tolstoy (Sumardjo, 2000 : 62), seni lukis adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pelukis. Seni lukis merupakan salahsatu cabang seni rupa yang digunakan untuk mengungkapkan pengalaman estetis. Seni lukis menurut Sunaryo dan Sumartono (2006: 3) diartikan sebagai ungkapan perasaan dan pikiran pada suatu bidang datar melalui susunan garis, bidang atau raut, tekstur, dan warna atas hasil pengamatan dan pengalaman estetis seseorang. Media yang umum digunakan dalam melukis yaitu dari bahan sintesis seperti cat air, cat akrilik, crayon, cat minyak dan lain sebagainya.

Secara ekspresi manusia, melukis merupakan salah satu ungkapan perasaan pada diri seseorang yang digoreskan pada suatu media yang dapat menghasilkan karya-karya yang unik dan menarik. Seni lukis adalah hasil perasaan manusia melalui berbagai unsur garis, bidang, bentuk, tekstur, warna yang dituangkan pada bidang dua dimensional.

a.       Pembelajaran Seni Lukis = lihat poin 1 diatas kayaknya sama lagi.

Pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan, mengekspresikan emosi, gerak ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang (Susanto, 2011 : 241).

Seni lukis merupakan salah satu mata pelajaran Seni Budaya di SMAN 6 Bone. Bidang pembelajaran praktik yang dipelajari meliputi: sketsa, gambar bentuk, ornamen, seni lukis modern dan seni lukis tradisional. Pembelajaran seni lukis untuk siswa kelas XI meliputi:

a)      Pengenalan alat dan bahan melukis dengan teknik basah berwarna.

b)      Pemahaman objek sesuai dengan bentuk dan karakternya.

c)      Pemahaman prosedur melukis teknik basah berwarna.

d)     Membuat lukisan dengan teknik basah menggunakan pewarna alam.

 

2.       Unsur-Unsur Seni Lukis

Adapun unsur-unsur seni lukis diantaranya adalah titik, garis, bidang, dst……??? Sebutkan dulu disini, baru penjeasannya.

1.      Titik. Titik merupakan penggambaran atau teknik paling mendasar dan paling lemah. Titik merupakan elemen yang paling utama dan juga paling dasar yang ada pada seni lukis.

2.      Garis. Garis adalah goresan dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya.

3.      Bidang. Dalam hasil karya seni rupa dua dimensi, bidang terbentuk karena pertautan garis yang membatasi suatu bentuk.

4.      Bentuk. Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bias disebut juga, bentuk merupakan sebuah unsur yang komplek karena mempunyai 3 dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi yang digabung menjadi satu hingga membentuk sebuah volume atau isi.

5.      Tekstur. Tekstur merupakan sebuah unsur yang di mana unsur tersebut adalah sifat dari sebuah benda. Sifat-sifat tersebut bias terkesan kasar, halus, mengkilap, licin dan sebagainya.

6.      Ruang. Unsur ini merupakan unsur tertinggi dari pelukisan secara teknik tanpa melibatkan tambahan atau ornament lainnya. Ruang memberikan kesan hidup atau sesuai objek pada lukisan. Ruang memperlihatkan berbagai sisi bahkan ruang hampa diantaranya.

7.      Warna. Adanya indera mata yang sangat dibutuhkan fungsinya. Salah satunya adalah dengan menggunakan mata maka kita dapat melihat warna bentuk dan wujud dari sebuah benda. Terutama bias melihat warna yang ternyata menjadi lebih bagus dan indah.

-------------------------------------------------------------------------

8.      Gelap Terang

Unsur dari seni rupa yang terakhir adalah gelap terang. Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa.

Catatan:

·         Gerap terang tdk berlaku dlm seni lukis kecuali pd gbr bentuk ????

 

3.       Penilaian dan Indikator Penilaian Karya Seni Lukis

Cari referensinya …..??????????????

Aspek-Aspek Penilaian Karya Seni Lukis

 

Adapun aspek-aspek yang akan dinilai terhadap karya siswa dalam penelitian ini meliputi; aspek ide, kreativitas, estetika, dan teknis.

Ide yang dimaksudkan di sini ialah kelancaran dalam menuangkan gagasan/ide. Siswa yang yang cerdas akan cepat dapat mewujudkan gambarnya dengan cepat tanpa banyak kendala. Sedangkan siswa yang kurang cerdas akan lambat dalam menuangkan gagasannya.

Kreativitas …………………………

Kreativitas yang dimaksudkan di sini mencakup kreativitas dalam pemilihan objek, pemilihan teknik berkarya, dsb sehingga bias menghasilkan karya yang unik dan atau memiliki unsur kebaruan.

Estetika atau keindahan suatu karya, khususnya karya seni lukis akan tercipta jika karya tersebut memenuhi syarat-syarat estetis yang meliputi, kemampuan mengorganisasikan objek, pengorganisaian warna melalui komposisi yang menarik, ritme, tekstur, volume, dsb. Keindahan suatu karya lukis juga sangat tergantung dari kemampuan penguasaan teknis.

Teknik yang dimaksudkan di sini kemapuan terhadap penguasaan penggunaan alat dan atau memanfaat bahan yang digunakan. Kemampuan teknik akan tercermin pada finishing karya yang dihasilkan. Siswa yang sudah menguasai teknis akan menghasilkan karya yang indah. Sebaliknya bagi siswa yang tidak menguasai teknis akan sulit menghasilkan karya yang berkualitas.

 

Tabel 1. Instrumen Penilaian

No.

Indikator Kemampuan

Hasil Penilaian

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

1.

Ide/kemampuan menuangkan ide

 

 

 

 

 

2.

Kreativitas

 

 

 

 

 

3.

Keindahan karya

 

 

 

 

 

 

Penguasaan teknis berkarya

 

 

 

 

 

Hasil Penilaian

 

 

Adapun indikator nilai yang digunakan dalam penilaian karya adalah sebagai berikut.

                   91 – 100 (Sangat Baik)

       81 – 90 (Baik)

       71 – 80 (Cukup)

                   61 – 70 (Kurang)

                  < 60 (Sangat Kurang)

 

Tabel 2. Kriteria penilaian

Kriteria Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif

91-100

Sangat Baik

4

81-90

Baik

3

71-80

Cukup Baik

2

61-70

Kurang Baik

1

< 60

Sangat Kurang

 

 

 

4.     Pengertian Bahan Alam

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, bahan adalah barang yang akan dibuat menjadi satu benda tertentu. Sedangkan alam adalah merupakan segala yang ada di langit dan di bumi termasuk di lingkungan sekitar kita. Jadi bahan alam adalah bahan yang diambil dari alam sekeliling kita serta dapat diolah menjadi berbagai macam seperti kayu dapat diolah menjadi bangunan, bangku dan lain-lainnya. Adapun tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi jamu dan obat-obatan, tumbuh-tumbuhan juga dapat dijadikan pewarna untuk melukis.

5.     Pewarna Alam

Warna adalah unsur seni rupa yang paling menonjol dalam karya seni rupa. Warna bisa menunjukkan gelap terang, suasana perasaan atau lambang, jauh dekat, perspektif serta sifat atau watak benda. Dalam teori warna menurut ilmu Fisika adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata. Sedangkan warna yang berasal dari dasar sumber alam, yaitu ketergantugan dari pigmen yang melekat pada permukaan luar dan bagian dalam benda atau alam itu sendiri.

Negara Indonesia merupakan Negara yang luas dan memiliki kekayaan alam berupa sumber daya alam nabati dan hewani. Khususnya sumber daya alam nabati, dapat diolah oleh manusia menjadi berbagai bahan makanan dan minuman sampai kosmetik, bahkan sebagai bahan pembuatan cat untuk melukis. Bangsa Indonesia secara turun temurun telah mengenal warna. Sebelum mengenal pewarna sintesis, bangsa Indonesia telah menggunakan pewarna dari bahan alam untuk keperluan pakaian, kosmetik dan barang-barang kerajinan daerah. Berikut contoh karya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam:

 

 

                Gambar 2.1 “Air Pasang” di Ujung Tanah-Makassar

                                          Di atas media kertas.

                                     Karya : Benny Subiantoro

                                  (Sumber : Benny Subiantoro)

 

Zat pewarna alam yang diperoleh dari alam atau tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung, karena setiap tanaman merupakan sumber zat warna alami yang mengandung pigmen warna alami. Pada masa pemerintahan Belanda, para petani diwajibkan untuk menanam tumbuhan yang mengandung zat pewarna yaitu pewarna alam keeling (bixa orelana) dan nila atau tom (indigofera tictoria) (Suheryanto, 2007).

Selama ini melukis menggunakan pewarna sintetis, akan tetapi dalam penelitian ini akan dicoba pewarna alam dengan bahan nabati yang dilarutkan menggunakan air dan minyak.

6.      Jenis-jenis pewarna alam

Bahan alam yang dapat dijadikan sebagai bahan pewarna sangat banyak. Diantaranya adalah kunyit, cabai, dst………. sebutkan dulu baru penjelasannya.

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

 

a.       Kunyit.

Kunyit adalah tanaman yang memiliki ciri fisik dengan berbatang semu, tersusun dari pelepah daun dan agak lunak. Nama latin dari kunyit yaitu curcuma longa atau curcuma domestica. Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah-rempah serta tanaman obat. Tumbuhan kunyit berasal dari wilayah Asia Tenggara dan  menyebar  ke berbagai daerah termasuk Indonesia. Di Indonesia, kunyit biasa digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan. Selain itu, kunyit juga digunakan sebagai jamu tradisional untuk kesehatan serta kecantikan. Kunyit juga dapat dijadikan pewarna alam untuk melukis atau membatik.

Cara mengolah kunyit menjadi pewarna kuning alami adalah dengan menghancurkannya dengan cara memarut atau memblender lalu peras bersama air, semakin sedikit air yang digunakan semakin bagus warna kuning yang dihasilkan.

 

Kuning

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\6-Manfaat-Kunyit-Untuk-Pencernaan-Dan-Kesehatan-802x452.jpg

 

 

Gambar 2.2 “Kunyit”

                           (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

 

 

Gambar 2.3 “Hasil Warna dari Kunyit”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

 

b.      Cabai.

Cabai atau yang biasa kita kenal disebut Lombok adalah sejenis sayuran buah semusim yang termasuk dalam anggota genus capsicum yang banyak diperlukan oleh masyarakat sebagai penyedap rasa masakan. Cabai berasal dari benua yaitu Peru, dan menyebar ke seluruh dunia atas jasa para penjelajah.

Cabai (capsicum) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Ciri khas jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan aromanya yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Selain dikonsumsi, cabai juga dapat diolah menjadi pewarna alam untuk melukis.

 

Merah

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\cabai buah atau sayuran.jpg

Gambar 2.4 “Cabai”

              (Sumber : https://www.google.com/search/cabaimerah/oqs)

 

 

 

Gambar 2.5 “Hasil Warna dari Cabai”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

                                           

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

 

 

Hijau 

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (11).jpeg

Gambar 2.6 “Daun Pandan”

                                     (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

 

 

Gambar 2.7 “Hasil Warna dari Daun Pandan”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

Pandan adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili pandanaceace yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting tradisi masakan Indonesia dan Negara-Negara Asia Tenggara lainnya.

Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. Akarnya besar dan memiliki akar tunggang yang menopang tumbuhan ini telah cukup besar. Daunnya memanjang seperti daun palem dan tersusun secara roset yang rapat, panjangnya dapat mencapai 60 cm. Daun pandan mengandung zat saponin, polifenol, alkaloida dan zat warna hijau. Daun pandan bagus untuk mengobati rematik, penyakit saraf dan penyakit otot misal pegal-pegal. Selain digunakan dalam kesehatan, daun pandan juga berfungsi sebagai penambah aroma dalam masakan dan penambah warna hijau. Sedangkan zat warna hijaunya digunakan untuk pewarna. Cara mengolah pandan menjadi pewarna hijau yaitu dengan menghancurkan daunnya atau diblender bersama air, lalu diperas hingga keluar sari-sari hijaunya.

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

Text Box: Ungu Kebiruan
(mentah)

 


Text Box: Ungu
(direbus)
Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (15).jpeg

 

 

 

Gambar 2.8 “Ubi Ungu”

                              (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

                           

 

                       Gambar 2.9 “Hasil Warna dari Ubi Ungu Mentah)

                         (Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

                        Gambar 2.10 “Hasil Warna dari Ubi Ungu Rebus)

                                (Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

Makanan dengan kandungan antioksidan tinggi sering disebut sebagai makanan fungsional atau superfood. Antioksidan merupakan zat penangkal radikal bebas pemicu penuaan dini, peradangan dalam tubuh, hingga kanker.

Selain baik untuk kesehatan tubuh ubi ungu juga dapat diolah menjadi pewarna untuk melukis. Cara mengolah ubi ungu menjadi pewarna ungu adalah dengan memotongnya kecil-kecil lalu hancurkan dengan blender dan air, ambil sarinya, itulah yang menjadi pewarna ungu.

 

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

Text Box: Ungu 
(Daging buah)

Merah Muda

(kulit buah)

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (12).jpeg

 

Gambar 2.11 “Buah Naga”

                              (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

 

 

 

 

Gambar 2.12 “Hasil Warna dari Daging Buah Naga)

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

 

Gambar 2.13 “Hasil Warna dari Kulit Buah Naga”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

Buah naga adalah jenis buah tropikal yang populer di kawasan Asia Tenggara dan merupakan keluarga tanaman kaktus (cactaceae). Buah ini merupakan komoditas terbesar dari Negara Vietnam yang merupakan penghasil terbesar buah naga di kawasan Asia Tenggara. Selain menyegarkan dan rasanya enak buah naga banyak mengandung vitamin C dan dipercaya dapat menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan.

Buah naga ini yang akan dijadikan zat pewarna yaitu kulitnya yang dapat menghasilkan pigmen warna merah muda dan daging buah naga menghasilkan pigmen warna ungu.

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

 

Coklat

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (13).jpeg                                                              

 

Gambar 2.14 “Kluwak”

                               (Sumber : https://www.google.com/search/kluwak.com)

 

 

 

Gambar 2.15 “Hasil Warna dari Kluwak”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

Kluwak adalah tanaman pohon yang tinggi yang sering kita temukan di sekitar kita. Nama latin tanaman kluwak adalah pangium edule reinw. Tanaman kluwak umumnya tumbuh di tepi sungai, daerah yang berair, hutan primer, hutan sekunder dan kebun masyarakat. Tanaman kluwak ini penyebarannya meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Mikronesia dan Malenasia. Ciri-ciri tanaman kluwak ini adalah pohonnya memiliki ukuran yang tinggi, buah kluwak yang berwarna coklat berbentuk bulat lonjong dengan daging biji yang berwarna kehitaman.

Fungsi dan kegunaan tanaman kluwak bagi sebagian masyarakat Indonesia, biji kluwak digunakan sebagai bumbu untuk masakan seperti bumbu untuk membuat rawon, bumbu dalam membuat sambal, bumbu dalam pembuatan olahan daging dan lain-lain. Namun ternyata tanaman kluwak ini dapat dijadikan pewarna untuk melukis. Kluwak yang akan digunakan sebagai zat pewarna adalah pada isinya yang dijadikan serbuk pewarna akan menghasilkan warna coklat kehitaman.

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

 

 

Jingga

 

                Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (14).jpeg

 

 

Gambar 2.16 “Wortel”

                                (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

 

Gambar 2.17 “Hasil Warna dari Wortel”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

Wortel adalah tumbuhan biennial siklus hidup 12-24 bulan yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 meter, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.

Selain baik untuk kesehatan wortel juga dapat diolah menjadi pewarna untuk lukisan atau pewarna makanan. Cara mengolah wortel menjadi pewarna jingga adalah dengan menghancurkan atau memblender bersama sedikit air, lalu memeras sari-sarinya. Sari-sari itulah yang dipakai sebagai pewarna jingga.

 

B.       Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan dasar atau konsep sebuah penelitian yang tersusun secara sistematis dan mampu mengarahkan peneliti kepada tujuan dari sebuah penelitian itu sendiri. Peneliti mengangkat judul ”Proses Berkarya Seni Lukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam Bagi Peserta Didik Kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone”.

Kerangka pikirnya belum anda jelaskan…..????

Uraikan dulu disini ttg kerangka piker penelitian anda, baru bagan.

Berdasarkan dari konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian pustaka, maka dapatlah dibuat sebuah kerangka pikir dalam bentuk skema sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                

Hasil Penelitian

 

HASIL PENELITIAN

 

 

 


Gambar 2.18 Skema kerangka pikir


 

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

III. METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian

Catatan:

·         Yang ditulis disini ialah jenis penelitian anda.

·         Jenis penelitian itu titinjau dari pendekatannya banyak ragamnya, diantaranya penelitian survei, eksperimen, eksplorasi, deksriptif kualitati, deskriptif kuantitatif, PTK dst..

·         Tinggal anda pilih sesuai dg yg relevan dg and punya.

Contoh:

Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey yang dilakuakan di …. Untuk mendapatkan data tentang …………..

 

 

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif secara langsung. “Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, presepsi, pemikiran orang, secara individual maupun kelompok.” Sukmadinata (2007:60).

Penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian yang merujuk pada objek dan fenomena yang terjadi secara alami. Hasil penelitian melalui pengamatan yang berisi deskripsi lengkap yang disertai hasil wawancara dan hasil analisis dokumen.

 

Lokasi  Penelitian - tdk perlu diberi sub judul.

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Bone Desa Balle Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.

 

 Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

(Sumber : www.googlemaps.com)

 

 

A.      Variabel dan Langkah-Langkah Penelitian

1.        Variabel Penelitian

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

Variabel penelitian ini adalah “Proses Berkarya Seni Lukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam Bagi Siswa Kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone”.

2.        Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Catatan:

·         Iuraikan dulu secara singkat, baru bagan.

·         Misal:

Adapaun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian aadalah:

1)      Melakukan survey untuk mendapatkan data tentang …………………….

2)      Melakukan pengamtan terhadap …….. untuk mendapatkan data tentang ……….

3)      Membuat dokumentasi karya hasil pembelajaran yang selanjutnya untuk dilakukan penilaian.

4)      Melakukan analisis data….

5)      Dst ………

Kesulitan yang dihadapi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3.2  Skema Langkah-langkah Penelitian

 

B.       Definisi Operasional Variabel

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

Berdasarkan variabel tersebut, maka perlu dilakukan pendefinisian operasional variabel untuk memperjelas dan menghindari pendefinisian yang keliru. Adapun definisi operasional variabel tersebut adalah:

a.       Proses berkarya adalah cara mengungkapkan ide untuk menghasilkan sesuatu yang bermakna serta memiliki nilai.

b.      Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Ini tdk termasuk dlm variable yg peerlu didefinisikan disini karena ditinjauan pustaka sdh ada. Yang ada dirumusan masalah anda adalah kualitas karya ??????

c.       Bahan pewarna alam adalah bahan yang diambil dari alam sekeliling kita serta dapat diolah menjadi berbagai macam seperti kayu dapat diolah menjadi bangunan, bangku dan lain-lainnya. Adapun tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi jamu dan obat-obatan, tumbuh-tumbuhan juga dapat dijadikan pewarna untuk melukis.

 

C.      Populasi dan Sampel

Penelitian anda sebenarnya bias saja tanpa sampel, dg catatan langsung saja sebutkan dalam judul sasaran penelitiannya, yakni: ….kelas MIPA 1 SMAN … 

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMAN 6 Bone yang berjumlah 140 siswa. Sedangkan sampelnya adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 6 yang berjumlah 31 (tiga puluh satu) orang sesuai dengan data absen dari guru mata pelajaran seni budaya (seni rupa).

D.      Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi (pengamatan), wawancara (interview), dan teknik dokumentasi.

1.        Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap fenomena yang akan dikaji atau diteliti, dalam hal ini berarti peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian yang bertempat di SMAN 6 Bone.

Catatan:

·         Tdk perlu berteori. Teori itu utk dipahami, bukan utk dituliskan disini??????

 Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Chaedar (2000 : 155) bahwa:

Teknik ini memungkinkan peneliti menarik inferensi (kesimpulan) ihwal makna dan sudut pandang responden, kejadian, peristiwa atau proses yang diamati. Lewat observasi ini, peneliti akan melihat sendiri pemahaman yang tidak terucap (tacit understanding), bagaimana teori digunakan langsung (theory-inuse), dan sudut pandang responden yang mungkin tidak tercukil lewat wawancara atau survei.

 

Observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti akan mengamati peserta didik dalam berkarya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam di SMAN 6 Bone. Peneliti mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif.

2.        Wawancara (Interview)

Catatan:

·         Tdk perlu berteori. Teori itu utk dipahami, bukan utk dituliskan disini??????

Tjetjep (2011 : 208) menyatakan bahwa:

Wawancara adalah suatu  teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang kejadian yang oleh peneliti tidak dapat diamati sendiri secara langsung, baik karena tindakan atau peristiwa yang terjadi di masa lampau ataupun karena peneliti tidak diperbolehkan hadir di tempat kejadian itu. Namun demikian hanya berhasil jika orang atau tokoh yang diwawancarai bersedia dan dapat menuturkan dengan kata-kata tentang cara berlaku yang telah menjadi kebiasaan tentang kepercayaan dan nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat.

 

Penelitian ini akan menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur, yaitu dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara bebas dan leluasa tetapi tetap fokus pada masalah sehingga memperoleh suatu informasi yang lebih kaya dan mendalam.

Catatan:

·         Jika anda akan melakukan wawancara, siapa yg akan diwawancarai dan utk apa dan apa poin2 pertanyaan wawancaranya. Jelaskan. Jika tdk penting, maka tdk perlu dimasukkan ????

 

3.        Tes Praktik

Tes praktik adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan tes langsung berupa praktik terhadap semua siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone Kecamatan Kahu Kabupaten Bone yang terpilih untuk diteliti. Bentuk tes yang diberikan adalah praktik membuat karya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam.

4.        Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa masa kini. Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lengkap, dan bahkan bisa berupa benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau. Teknik ini dilakukan untuk melengkapi perolehan data di lapangan baik pada saat melakukan observasi maupun pada saat melakukan wawancara berupa gambar atau foto. Data yang diperoleh merupakan apa yang dapat menunjukkan proses dan hasil penelitian. Pemilihan cara ini sebagai salahsatu cara untuk memperoleh data secara tepat, cepat dan efisien.

E.       Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan upaya untuk mengolah data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pengolahan data dan analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Analisis  data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Analisis data dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris dengan cara terjun ke lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.        Reduksi Data

Data yang dikumpulkan dari berbagai macam teknik di atas (wawancara, observasi dan studi dokumentasi) diolah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan tujuan penelitian, dimulai dari membaca dan mempelajari, merangkum, kemudian membuat abstraksi dari keseluruhan data menjadi bagian yang inti. Tujuannya agar lebih memudahkan, memperjelas, terarah, data memberikan gambaran lebih tajam, dan mempermudah peneliti untuk mencari data bila diperlukan.

2.        Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles dan Huberman, 1992 : 17).

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut mempermudah peneliti dalam memahami apa yang terjadi. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga informasi yang didapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu untuk menjawab masalah penelitian.

3.        Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Menurut Miles, Mattew B & Huberman (1992:18) Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah menarik kesimpulan dari semua hal yang ada dalam reduksi data maupun sajian data kesimpulan yang diambil benar dan kokoh. Peneliti berusaha mencari pola, model, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari data tersebut peneliti mencoba mengambil kesimpulan.

F.       Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kreativitas atau tes keterampilan yaitu dengan menggunakan bahan pewarna alam sebagai media dalam melukis. Dalam tes diperlukan instrumen alat bantu menilai hasil tes berupa kriteria penilaian dan pedoman penelitian.

Kriteria dalam berkarya seni lukis meliputi beberapa macam aspek diantaranya adalah:

a.       Kerapian dalam melukis

b.      Teknik melukis

c.       Tema lukisan

d.      Komposisi lukisan

e.       Penyelesaian akhir atau Finishing

 

Yang ini sdh dipindahka ke tinjauan pustaka

Tabel 1. Instrumen Penilaian

No.

Indikator Kemampuan

Hasil Penilaian

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

1.

Kemampuan melukis

 

 

 

 

 

2.

Kreativitas

 

 

 

 

 

3.

Kerapian

 

 

 

 

 

Hasil Penilaian

 

 

Tabel 2. Kriteria penilaian

Kriteria Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif

90-100

Sangat Baik

4

80-89

Baik

3

70-79

Cukup Baik

2

50-69

Kurang Baik

1

 

G.    Jadwal Penelitian

No

 

Bulan

 

I

II

III

MINGGU

MINGGU

MINGGU

I

II

III

IV

I

II

III

IV

I

II

III

IV

1

Pembuatan proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Konsultasi proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Pengumpulan data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Pengolahan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka yang dicantumka adalah referensi yg memang anda baca, jika tdk jangan dicantumkan. Seperti misalnya: Jacob Sumarjo, Sofyan Salam, Rohendi, dll.???????

Alwasilah, A. Chaedar. 2000. Pokoknya Kualitatif, Rancangan Melakukan Penelitian       Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya

Miles, B. Matthew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta : UIP

 

Rohendi Rohidi, Tjetjep. (2011). Metode Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang.

 

Salam, Sofyan, Seni Rupa Mimesis dan Modern/Kontemporer di Sulawesi Selatan (Sebuah Pengantar Tentang Perjalanan dan Persoalannya), DKSS Makassar, Makassar, 2000

 

Salam, Sofyan, Seni Rupa Mimesis dan Modern/Kontemporer di Sulawesi Selatan (Sebuah Pengantar Tentang Perjalanan dan Persoalannya), DKSS Makassar, Makassar, 2000

 

Subiantoro, Benny. 2014. Mudahnya Belajar Menggambar Media Pembelajaran Seni Budaya Bagi Guru Sekolah Taman Kanak-kanak dan Guru Sekolah Dasar (PGMI). Makassar : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGMI) Universitas Islam Negeri

 

Suheryanto, D. 2007. Penyusunan dan Pembuatan Buku Zat Warna Alam. Yogyakarta: Laporan Kegiatan Penelitian Balai Besar Kerajinan dan Batik.

 

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

 

Sumardjo, Jacob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB

 

Sunaryo dan Sumartono. 2006. Seni Lukis Dasar (Bahan Ajar Seni Lukis I). Skripsi: Surabaya, FBS Unesa

 

Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta: Dicti Art Lab.

 

Siti Aisyah 2017. Pembelajaran Seni Lukis Bahan Pewarna Alam.

 

https://blog-senirupa.blogspot.co.id/2013/08/seni-lukis.html.

 

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp

 

https://media.neliti.com/eksplorasi-serbuk-pewarna-alami.pdf


 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN SAMPUL

PERMOHONAN JUDUL SKRIPSI

PERSETUJUAN JUDUL

KARTU KONTROL BIMBINGAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR.............................................................................................. vi

DAFTAR ISI............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang..................................................................................................... 1

B.   Rumusan Masalah................................................................................................ 3

C.   Tujuan Penelitian.................................................................................................. 3

D.   Manfaat Penelitian............................................................................................... 3

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.   Tinjauan Pustaka.................................................................................................. 6

B.    Kerangka Pikir...................................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN

A.   Jenis Penelitian .................................................................................................... 22

B.   Lokasi Penelitian ................................................................................................. 22

C.   Variabel dan Langkah-langkah Penelitian............................................................ 23

D.   Definisi Oprasional Variabel................................................................................ 23

E.     Populasi dan Sampel ........................................................................................... 24

F.    Tehnik Pengumpulan Data................................................................................... 24

G.   Tehnik Analisis Data............................................................................................ 26

H.    Instrumen Penelitian ............................................................................................ 28

I.       Jadwal Penelitian ................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA

 

 

I.     PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan, makna, dan manfaat terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yaitu pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi, berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan belajar dengan seni.

Mata pelajaran seni budaya mencakup enam cabang kesenian yaitu seni rupa, seni suara, seni tari, seni teater, seni sastra dan seni film.

Catatan:

Isi latar belakang adalah fenomena di lapangan yg menjadi isu atau memicu pentingnya penelitian dilakukan. Sederhanya adalah sebagai jawaban dari pertanyaan”Mengapa and memilih permasalahan tsb utk diteliti??????

-----------------------------------

Pengertian atau definisi harusnya ditempatkan di Tinjauan Pustaka, bukan disini.

 

Subiantoro (2014: 21). Seni rupa yaitu salah satu cabang seni yang merupakan curahan daya cipta diwujudkan dalam bentuk dan rupa. Artinya dalam wujud yang dapat dilihat dengan mata serta dapat diraba. Dengan kata lain ekspresi atau curahan kreatif yang dikonkritkan dalam bentuk visual. Dalam bidang seni rupa sendiri terdiri atas berbagai jenis, yaitu seni lukis, seni grafis, seni desain, seni patung, dan seni kriya. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada seni lukis.

Seni lukis merupakan salahsatu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis adalah karya yang dihasilkan melalui goresan warna yang berukuran lebar yang dihasilkan menggunakan alat kuas, palet, tabung cat (pilox), telapak tangan dan jari tangan. (Sofyan Salam, 2000 : 4). Seni lukis disajikan dalam bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis ini disebut dengan lukisan.

Catatan:

Isi latar belakang masalah:

Uraian umum secara singkat terkait dengan permasalahan pada topik + 3-5 paragraf.

Identifikasi permasalah terkait dengan permasalahan pada topik + 1-2 paragraf.

Alasan pentingnya penelitian dialkuakn + 1 paragraf.

-------------------------------------------------------------------------------

Dalam pembelajaran seni lukis di SMAN 6 Bone peserta didik diajarkan tentang penguasaan bentuk, teknik, alat dan bahan, tidak ketinggalan adalah penguasaan warna. Karena warna adalah unsur yang paling penting dan juga merupakan salah satu daya tarik dalam suatu objek desain. Persepsi terhadap warna melibatkan respon psikologi dan fisiologi manusia. Jika ditinjau dari psikologis atau emosi manusia, makna dan arti warna yang ada dapat menunjukkan kesan pada objek, cahaya, mata dan otak.

Pewarna yang sering digunakan dalam pembelajaran seni lukis di SMAN 6 Bone adalah pewarna sintetis. Pewarna sintetis merupakan pewarna yang dibuat di pabrik-pabrik dan berasal dari zat kimia. Pewarna ini dikemas praktis dalam bentuk kemasan tube, botol, palet dan lain sebagainya. Namun pewarna sintetis tidak mudah ditemukan di berbagai tempat, umumnya hanya dijual di kota-kota besar. Oleh kerena itu penulis mengajukan gagasan dalam penelitian ini yaitu dengan mencoba menggunakan pewarna alam.

Pewarna alam merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk ke dalam tubuh. Selain aman bagi kesehatan dan lingkungan pewarna alam lebih mudah ditemukan di lingkungan tempat tinggal dan dapat dibuat sendiri sehingga tidak memerlukan biaya banyak untuk memperolehnya. Apalagi kekayaan alam yang terkandung di Kota Watampone sangat banyak dan belum teridentifikasi manfaatnya. Maka perlu dioptimalkan dalam penelitian dan penerapannya. Penelitian ini akan dijelaskan teknik eksplorasi dan ekperimen zat warna alam dari tumbuhan sebagai upaya pemanfaatan kekayaan sumber daya alam.

Sedangkan tuntutan untuk mencapai tujuan pendidikan harus menciptakan proses pembelajaran yang dapat merangsang perkembangan peserta didik. Salah satu upaya pemecahan masalah terhadap yang ada pada pembelajaran seni lukis di SMAN 6 Bone dapat ditempuh dengan menyediakan bahan-bahan praktik yang diperlukan untuk mengasah meningkatkan motivasi atau minat belajar peserta didik. Salah satunya dengan menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat berkarya. seni lukis.

Pewarna alami yang berasal dari tumbuhan mempunyai berbagai macam warna yang dihasilkan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tumbuhan, umur tanaman, tanah, waktu pemanenan dan faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeinginan untuk meneliti bagaimana “Pembelajaran seni lukis menggunakan bahan pewarna alam”. Penelitian ini penting dilaksanakan dengan maksud untuk memanfaatkan bahan alam yang ada di lingkungan sekitar sebagai media berkarya seni lukis bagi peserta didik.

 

B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang terdahulu, maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

1.      Bagaimana proses berkarya seni lukis bahan pewarna alam dlm kurikulum tdk ada mata pelajaran seni lukis, yg ada mata pelajaran seni budaya dan atau materi pelajaran seni lukis pada peserta didik kelas XI MIPA 1 di SMAN 6 Bone?

2.      Bagaimana kualitas karya seni lukis peserta didik kelas XI MIPA 1 di SMAN 6 Bone?

Catatan:

·         Rumusan masalah 1 mengindikasikan bhw anda akan mengamati siswa dlm berkarya sewaktu berlangsung pembelajaran di kelas. Artinya anda selaku pengamat, bukan pengajar. Pertanyaannya, apakah di sekolah ybs akan terlaksana pembelajaran tatap muka dimasa pandemi ini????Perlu anda pertimbangkan.

·         Rumusan masalah 2 mengindikasikan bhw anda akan mengumpulkan hasil karya siswa (hasil pembelajaran) kemudian utk dilakuakn penilaian utk melihat kualitas karya yg dibuat oleh setiap siswa. Pertanyaannya, siapa yg akan menilai karya tsb dan apa indicator yg digunakan utk menentukan kualitas karya tsb????

·         Kedua variable tsb di atas harus tercaver dlm tinjauan pustaka dan dalm metode penelitian.

Oleh karena itu, dlm tinjauan pustaka harus ada Aspek2 yg penilaian karya seni lukis dan Indikator penilaian karya seni lukis.

 

C.      Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar minat peserta didik dalam melukis menggunakan bahan pewarna alam dalam mata pelajaran Seni lukis di kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone.

Catatan:

·         Tujuan penelitian tdk relevan dg rumusan masalah. Permasalahan penelitian anda adalah proses berkarya. Kenapa tujuannya lari ke minat?????

 

D.      Manfaat Penelitian

a.    Manfaat teoritis  - yang ini tidak perlu ?????

Diharapkan dapat menambah minat siswa di bidang seni lukis. Hasil penelitian ini untuk kedepannya dapat dijadikan bahan acuan, informasi dan perbaikan bagi penelitian yang sejenis.

b.    Manfaat praktis - yang ini tidak perlu ?????

Pembaca dan peneliti dapat mengetahui bagaimana proses berkarya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam pada peserta didik di kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone.

 

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

B.    Rumusan Masalah

C.    Tujuan Penulisan

D.    Manfaat Penelitian

E.     Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.    Tinjauan Pustaka

B.    Kerangka Pikir

BAB III METODE PENELITIAN

A.    Jenis Dan Lokasi Penelitian

B.    Variabel Dan Desain Penelitian

C.    Devinisi Observasi Variable

D.    Populasi Sampel

E.     Teknik Pengumpulan Data

F.     Teknik Analis Data

G.    Jadwal penelitian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


 

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.    Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, tesis, skripsi dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Salah satu hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisyah (2017) tentang pembelajaran seni lukis bahan pewarna alam di kelas XI di SMAN 2 Enrekang tahun ajaran 2017/2018.

Tujuan penelitian ditempatkan di Pendahuluan, bukan disini.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kreativitas melukis dengan menggunakan bahan pewarna alam di kelas XI SMAN 2 Enrekang tahun ajaran 2017/2018.

Persamaan penelitian dengan peneliti lakukan adalah menggunakan metode kualitatif dan berkarya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam pada siswa kelas XI. Sedangkan perbedaannya dalam penelitian ini dengan peneliti adalah terletak pada lokasi yang akan diteliti. Lokasi penelitian ini berlokasi di SMAN 2 Enrekang, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu di SMAN 6 Bone.

Oleh karena itu, beberapa hal yang merupakan data ilmiah yang dijadikan bahan penunjang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 

1.       Pembelajaran Seni Lukis

Catatan:

·         Harusnya anda mengemukakan teori2 ttg pembelajaran terlebih dahulu, baru ke seni lukis.????.

Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis disajikan dalam bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis ini disebut dengan lukisan.

Menurut Leo Tolstoy (Sumardjo, 2000 : 62), seni lukis adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pelukis. Seni lukis merupakan salahsatu cabang seni rupa yang digunakan untuk mengungkapkan pengalaman estetis. Seni lukis menurut Sunaryo dan Sumartono (2006: 3) diartikan sebagai ungkapan perasaan dan pikiran pada suatu bidang datar melalui susunan garis, bidang atau raut, tekstur, dan warna atas hasil pengamatan dan pengalaman estetis seseorang. Media yang umum digunakan dalam melukis yaitu dari bahan sintesis seperti cat air, cat akrilik, crayon, cat minyak dan lain sebagainya.

Secara ekspresi manusia, melukis merupakan salah satu ungkapan perasaan pada diri seseorang yang digoreskan pada suatu media yang dapat menghasilkan karya-karya yang unik dan menarik. Seni lukis adalah hasil perasaan manusia melalui berbagai unsur garis, bidang, bentuk, tekstur, warna yang dituangkan pada bidang dua dimensional.

a.       Pembelajaran Seni Lukis = lihat poin 1 diatas kayaknya sama lagi.

Pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan, mengekspresikan emosi, gerak ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang (Susanto, 2011 : 241).

Seni lukis merupakan salah satu mata pelajaran Seni Budaya di SMAN 6 Bone. Bidang pembelajaran praktik yang dipelajari meliputi: sketsa, gambar bentuk, ornamen, seni lukis modern dan seni lukis tradisional. Pembelajaran seni lukis untuk siswa kelas XI meliputi:

a)      Pengenalan alat dan bahan melukis dengan teknik basah berwarna.

b)      Pemahaman objek sesuai dengan bentuk dan karakternya.

c)      Pemahaman prosedur melukis teknik basah berwarna.

d)     Membuat lukisan dengan teknik basah menggunakan pewarna alam.

 

2.       Unsur-Unsur Seni Lukis

Adapun unsur-unsur seni lukis diantaranya adalah titik, garis, bidang, dst……??? Sebutkan dulu disini, baru penjeasannya.

1.      Titik. Titik merupakan penggambaran atau teknik paling mendasar dan paling lemah. Titik merupakan elemen yang paling utama dan juga paling dasar yang ada pada seni lukis.

2.      Garis. Garis adalah goresan dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya.

3.      Bidang. Dalam hasil karya seni rupa dua dimensi, bidang terbentuk karena pertautan garis yang membatasi suatu bentuk.

4.      Bentuk. Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bias disebut juga, bentuk merupakan sebuah unsur yang komplek karena mempunyai 3 dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi yang digabung menjadi satu hingga membentuk sebuah volume atau isi.

5.      Tekstur. Tekstur merupakan sebuah unsur yang di mana unsur tersebut adalah sifat dari sebuah benda. Sifat-sifat tersebut bias terkesan kasar, halus, mengkilap, licin dan sebagainya.

6.      Ruang. Unsur ini merupakan unsur tertinggi dari pelukisan secara teknik tanpa melibatkan tambahan atau ornament lainnya. Ruang memberikan kesan hidup atau sesuai objek pada lukisan. Ruang memperlihatkan berbagai sisi bahkan ruang hampa diantaranya.

7.      Warna. Adanya indera mata yang sangat dibutuhkan fungsinya. Salah satunya adalah dengan menggunakan mata maka kita dapat melihat warna bentuk dan wujud dari sebuah benda. Terutama bias melihat warna yang ternyata menjadi lebih bagus dan indah.

-------------------------------------------------------------------------

8.      Gelap Terang

Unsur dari seni rupa yang terakhir adalah gelap terang. Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa.

Catatan:

·         Gerap terang tdk berlaku dlm seni lukis kecuali pd gbr bentuk ????

 

3.       Penilaian dan Indikator Penilaian Karya Seni Lukis

Cari referensinya …..??????????????

Aspek-Aspek Penilaian Karya Seni Lukis

 

Adapun aspek-aspek yang akan dinilai terhadap karya siswa dalam penelitian ini meliputi; aspek ide, kreativitas, estetika, dan teknis.

Ide yang dimaksudkan di sini ialah kelancaran dalam menuangkan gagasan/ide. Siswa yang yang cerdas akan cepat dapat mewujudkan gambarnya dengan cepat tanpa banyak kendala. Sedangkan siswa yang kurang cerdas akan lambat dalam menuangkan gagasannya.

Kreativitas …………………………

Kreativitas yang dimaksudkan di sini mencakup kreativitas dalam pemilihan objek, pemilihan teknik berkarya, dsb sehingga bias menghasilkan karya yang unik dan atau memiliki unsur kebaruan.

Estetika atau keindahan suatu karya, khususnya karya seni lukis akan tercipta jika karya tersebut memenuhi syarat-syarat estetis yang meliputi, kemampuan mengorganisasikan objek, pengorganisaian warna melalui komposisi yang menarik, ritme, tekstur, volume, dsb. Keindahan suatu karya lukis juga sangat tergantung dari kemampuan penguasaan teknis.

Teknik yang dimaksudkan di sini kemapuan terhadap penguasaan penggunaan alat dan atau memanfaat bahan yang digunakan. Kemampuan teknik akan tercermin pada finishing karya yang dihasilkan. Siswa yang sudah menguasai teknis akan menghasilkan karya yang indah. Sebaliknya bagi siswa yang tidak menguasai teknis akan sulit menghasilkan karya yang berkualitas.

 

Tabel 1. Instrumen Penilaian

No.

Indikator Kemampuan

Hasil Penilaian

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

1.

Ide/kemampuan menuangkan ide

 

 

 

 

 

2.

Kreativitas

 

 

 

 

 

3.

Keindahan karya

 

 

 

 

 

 

Penguasaan teknis berkarya

 

 

 

 

 

Hasil Penilaian

 

 

Adapun indikator nilai yang digunakan dalam penilaian karya adalah sebagai berikut.

                   91 – 100 (Sangat Baik)

       81 – 90 (Baik)

       71 – 80 (Cukup)

                   61 – 70 (Kurang)

                  < 60 (Sangat Kurang)

 

Tabel 2. Kriteria penilaian

Kriteria Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif

91-100

Sangat Baik

4

81-90

Baik

3

71-80

Cukup Baik

2

61-70

Kurang Baik

1

< 60

Sangat Kurang

 

 

 

4.     Pengertian Bahan Alam

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, bahan adalah barang yang akan dibuat menjadi satu benda tertentu. Sedangkan alam adalah merupakan segala yang ada di langit dan di bumi termasuk di lingkungan sekitar kita. Jadi bahan alam adalah bahan yang diambil dari alam sekeliling kita serta dapat diolah menjadi berbagai macam seperti kayu dapat diolah menjadi bangunan, bangku dan lain-lainnya. Adapun tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi jamu dan obat-obatan, tumbuh-tumbuhan juga dapat dijadikan pewarna untuk melukis.

5.     Pewarna Alam

Warna adalah unsur seni rupa yang paling menonjol dalam karya seni rupa. Warna bisa menunjukkan gelap terang, suasana perasaan atau lambang, jauh dekat, perspektif serta sifat atau watak benda. Dalam teori warna menurut ilmu Fisika adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata. Sedangkan warna yang berasal dari dasar sumber alam, yaitu ketergantugan dari pigmen yang melekat pada permukaan luar dan bagian dalam benda atau alam itu sendiri.

Negara Indonesia merupakan Negara yang luas dan memiliki kekayaan alam berupa sumber daya alam nabati dan hewani. Khususnya sumber daya alam nabati, dapat diolah oleh manusia menjadi berbagai bahan makanan dan minuman sampai kosmetik, bahkan sebagai bahan pembuatan cat untuk melukis. Bangsa Indonesia secara turun temurun telah mengenal warna. Sebelum mengenal pewarna sintesis, bangsa Indonesia telah menggunakan pewarna dari bahan alam untuk keperluan pakaian, kosmetik dan barang-barang kerajinan daerah. Berikut contoh karya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam:

 

 

                Gambar 2.1 “Air Pasang” di Ujung Tanah-Makassar

                                          Di atas media kertas.

                                     Karya : Benny Subiantoro

                                  (Sumber : Benny Subiantoro)

 

Zat pewarna alam yang diperoleh dari alam atau tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung, karena setiap tanaman merupakan sumber zat warna alami yang mengandung pigmen warna alami. Pada masa pemerintahan Belanda, para petani diwajibkan untuk menanam tumbuhan yang mengandung zat pewarna yaitu pewarna alam keeling (bixa orelana) dan nila atau tom (indigofera tictoria) (Suheryanto, 2007).

Selama ini melukis menggunakan pewarna sintetis, akan tetapi dalam penelitian ini akan dicoba pewarna alam dengan bahan nabati yang dilarutkan menggunakan air dan minyak.

6.      Jenis-jenis pewarna alam

Bahan alam yang dapat dijadikan sebagai bahan pewarna sangat banyak. Diantaranya adalah kunyit, cabai, dst………. sebutkan dulu baru penjelasannya.

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

 

a.       Kunyit.

Kunyit adalah tanaman yang memiliki ciri fisik dengan berbatang semu, tersusun dari pelepah daun dan agak lunak. Nama latin dari kunyit yaitu curcuma longa atau curcuma domestica. Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah-rempah serta tanaman obat. Tumbuhan kunyit berasal dari wilayah Asia Tenggara dan  menyebar  ke berbagai daerah termasuk Indonesia. Di Indonesia, kunyit biasa digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan. Selain itu, kunyit juga digunakan sebagai jamu tradisional untuk kesehatan serta kecantikan. Kunyit juga dapat dijadikan pewarna alam untuk melukis atau membatik.

Cara mengolah kunyit menjadi pewarna kuning alami adalah dengan menghancurkannya dengan cara memarut atau memblender lalu peras bersama air, semakin sedikit air yang digunakan semakin bagus warna kuning yang dihasilkan.

 

Kuning

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\6-Manfaat-Kunyit-Untuk-Pencernaan-Dan-Kesehatan-802x452.jpg

 

 

Gambar 2.2 “Kunyit”

                           (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

 

 

Gambar 2.3 “Hasil Warna dari Kunyit”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

 

b.      Cabai.

Cabai atau yang biasa kita kenal disebut Lombok adalah sejenis sayuran buah semusim yang termasuk dalam anggota genus capsicum yang banyak diperlukan oleh masyarakat sebagai penyedap rasa masakan. Cabai berasal dari benua yaitu Peru, dan menyebar ke seluruh dunia atas jasa para penjelajah.

Cabai (capsicum) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Ciri khas jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan aromanya yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Selain dikonsumsi, cabai juga dapat diolah menjadi pewarna alam untuk melukis.

 

Merah

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\cabai buah atau sayuran.jpg

Gambar 2.4 “Cabai”

              (Sumber : https://www.google.com/search/cabaimerah/oqs)

 

 

 

Gambar 2.5 “Hasil Warna dari Cabai”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

                                           

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

 

 

Hijau 

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (11).jpeg

Gambar 2.6 “Daun Pandan”

                                     (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

 

 

Gambar 2.7 “Hasil Warna dari Daun Pandan”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

Pandan adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili pandanaceace yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting tradisi masakan Indonesia dan Negara-Negara Asia Tenggara lainnya.

Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. Akarnya besar dan memiliki akar tunggang yang menopang tumbuhan ini telah cukup besar. Daunnya memanjang seperti daun palem dan tersusun secara roset yang rapat, panjangnya dapat mencapai 60 cm. Daun pandan mengandung zat saponin, polifenol, alkaloida dan zat warna hijau. Daun pandan bagus untuk mengobati rematik, penyakit saraf dan penyakit otot misal pegal-pegal. Selain digunakan dalam kesehatan, daun pandan juga berfungsi sebagai penambah aroma dalam masakan dan penambah warna hijau. Sedangkan zat warna hijaunya digunakan untuk pewarna. Cara mengolah pandan menjadi pewarna hijau yaitu dengan menghancurkan daunnya atau diblender bersama air, lalu diperas hingga keluar sari-sari hijaunya.

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

Text Box: Ungu Kebiruan
(mentah)

 


Text Box: Ungu
(direbus)
Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (15).jpeg

 

 

 

Gambar 2.8 “Ubi Ungu”

                              (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

                           

 

                       Gambar 2.9 “Hasil Warna dari Ubi Ungu Mentah)

                         (Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

                        Gambar 2.10 “Hasil Warna dari Ubi Ungu Rebus)

                                (Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

Makanan dengan kandungan antioksidan tinggi sering disebut sebagai makanan fungsional atau superfood. Antioksidan merupakan zat penangkal radikal bebas pemicu penuaan dini, peradangan dalam tubuh, hingga kanker.

Selain baik untuk kesehatan tubuh ubi ungu juga dapat diolah menjadi pewarna untuk melukis. Cara mengolah ubi ungu menjadi pewarna ungu adalah dengan memotongnya kecil-kecil lalu hancurkan dengan blender dan air, ambil sarinya, itulah yang menjadi pewarna ungu.

 

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

Text Box: Ungu 
(Daging buah)

Merah Muda

(kulit buah)

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (12).jpeg

 

Gambar 2.11 “Buah Naga”

                              (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

 

 

 

 

Gambar 2.12 “Hasil Warna dari Daging Buah Naga)

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

 

Gambar 2.13 “Hasil Warna dari Kulit Buah Naga”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

Buah naga adalah jenis buah tropikal yang populer di kawasan Asia Tenggara dan merupakan keluarga tanaman kaktus (cactaceae). Buah ini merupakan komoditas terbesar dari Negara Vietnam yang merupakan penghasil terbesar buah naga di kawasan Asia Tenggara. Selain menyegarkan dan rasanya enak buah naga banyak mengandung vitamin C dan dipercaya dapat menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan.

Buah naga ini yang akan dijadikan zat pewarna yaitu kulitnya yang dapat menghasilkan pigmen warna merah muda dan daging buah naga menghasilkan pigmen warna ungu.

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

 

Coklat

 

Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (13).jpeg                                                              

 

Gambar 2.14 “Kluwak”

                               (Sumber : https://www.google.com/search/kluwak.com)

 

 

 

Gambar 2.15 “Hasil Warna dari Kluwak”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

Kluwak adalah tanaman pohon yang tinggi yang sering kita temukan di sekitar kita. Nama latin tanaman kluwak adalah pangium edule reinw. Tanaman kluwak umumnya tumbuh di tepi sungai, daerah yang berair, hutan primer, hutan sekunder dan kebun masyarakat. Tanaman kluwak ini penyebarannya meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Mikronesia dan Malenasia. Ciri-ciri tanaman kluwak ini adalah pohonnya memiliki ukuran yang tinggi, buah kluwak yang berwarna coklat berbentuk bulat lonjong dengan daging biji yang berwarna kehitaman.

Fungsi dan kegunaan tanaman kluwak bagi sebagian masyarakat Indonesia, biji kluwak digunakan sebagai bumbu untuk masakan seperti bumbu untuk membuat rawon, bumbu dalam membuat sambal, bumbu dalam pembuatan olahan daging dan lain-lain. Namun ternyata tanaman kluwak ini dapat dijadikan pewarna untuk melukis. Kluwak yang akan digunakan sebagai zat pewarna adalah pada isinya yang dijadikan serbuk pewarna akan menghasilkan warna coklat kehitaman.

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

 

 

Jingga

 

                Description: Description: C:\Users\KIKY\Documents\Foto Proposal\images (14).jpeg

 

 

Gambar 2.16 “Wortel”

                                (Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)

 

Gambar 2.17 “Hasil Warna dari Wortel”

(Dokumentasi : Nurfajri Rezky Simulia)

 

 

Wortel adalah tumbuhan biennial siklus hidup 12-24 bulan yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 meter, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.

Selain baik untuk kesehatan wortel juga dapat diolah menjadi pewarna untuk lukisan atau pewarna makanan. Cara mengolah wortel menjadi pewarna jingga adalah dengan menghancurkan atau memblender bersama sedikit air, lalu memeras sari-sarinya. Sari-sari itulah yang dipakai sebagai pewarna jingga.

 

B.       Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan dasar atau konsep sebuah penelitian yang tersusun secara sistematis dan mampu mengarahkan peneliti kepada tujuan dari sebuah penelitian itu sendiri. Peneliti mengangkat judul ”Proses Berkarya Seni Lukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam Bagi Peserta Didik Kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone”.

Kerangka pikirnya belum anda jelaskan…..????

Uraikan dulu disini ttg kerangka piker penelitian anda, baru bagan.

Berdasarkan dari konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian pustaka, maka dapatlah dibuat sebuah kerangka pikir dalam bentuk skema sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                

Hasil Penelitian

 

HASIL PENELITIAN

 

 

 


Gambar 2.18 Skema kerangka pikir


 

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

III. METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian

Catatan:

·         Yang ditulis disini ialah jenis penelitian anda.

·         Jenis penelitian itu titinjau dari pendekatannya banyak ragamnya, diantaranya penelitian survei, eksperimen, eksplorasi, deksriptif kualitati, deskriptif kuantitatif, PTK dst..

·         Tinggal anda pilih sesuai dg yg relevan dg and punya.

Contoh:

Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey yang dilakuakan di …. Untuk mendapatkan data tentang …………..

 

 

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif secara langsung. “Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, presepsi, pemikiran orang, secara individual maupun kelompok.” Sukmadinata (2007:60).

Penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian yang merujuk pada objek dan fenomena yang terjadi secara alami. Hasil penelitian melalui pengamatan yang berisi deskripsi lengkap yang disertai hasil wawancara dan hasil analisis dokumen.

 

Lokasi  Penelitian - tdk perlu diberi sub judul.

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Bone Desa Balle Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.

 

 Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

(Sumber : www.googlemaps.com)

 

 

A.      Variabel dan Langkah-Langkah Penelitian

1.        Variabel Penelitian

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

Variabel penelitian ini adalah “Proses Berkarya Seni Lukis Menggunakan Bahan Pewarna Alam Bagi Siswa Kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone”.

2.        Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Catatan:

·         Iuraikan dulu secara singkat, baru bagan.

·         Misal:

Adapaun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian aadalah:

1)      Melakukan survey untuk mendapatkan data tentang …………………….

2)      Melakukan pengamtan terhadap …….. untuk mendapatkan data tentang ……….

3)      Membuat dokumentasi karya hasil pembelajaran yang selanjutnya untuk dilakukan penilaian.

4)      Melakukan analisis data….

5)      Dst ………

Kesulitan yang dihadapi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3.2  Skema Langkah-langkah Penelitian

 

B.       Definisi Operasional Variabel

Catatan:

·         Penjelasannya dulu baru gbrnya.

 

Berdasarkan variabel tersebut, maka perlu dilakukan pendefinisian operasional variabel untuk memperjelas dan menghindari pendefinisian yang keliru. Adapun definisi operasional variabel tersebut adalah:

a.       Proses berkarya adalah cara mengungkapkan ide untuk menghasilkan sesuatu yang bermakna serta memiliki nilai.

b.      Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Ini tdk termasuk dlm variable yg peerlu didefinisikan disini karena ditinjauan pustaka sdh ada. Yang ada dirumusan masalah anda adalah kualitas karya ??????

c.       Bahan pewarna alam adalah bahan yang diambil dari alam sekeliling kita serta dapat diolah menjadi berbagai macam seperti kayu dapat diolah menjadi bangunan, bangku dan lain-lainnya. Adapun tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi jamu dan obat-obatan, tumbuh-tumbuhan juga dapat dijadikan pewarna untuk melukis.

 

C.      Populasi dan Sampel

Penelitian anda sebenarnya bias saja tanpa sampel, dg catatan langsung saja sebutkan dalam judul sasaran penelitiannya, yakni: ….kelas MIPA 1 SMAN … 

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMAN 6 Bone yang berjumlah 140 siswa. Sedangkan sampelnya adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 6 yang berjumlah 31 (tiga puluh satu) orang sesuai dengan data absen dari guru mata pelajaran seni budaya (seni rupa).

D.      Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi (pengamatan), wawancara (interview), dan teknik dokumentasi.

1.        Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap fenomena yang akan dikaji atau diteliti, dalam hal ini berarti peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian yang bertempat di SMAN 6 Bone.

Catatan:

·         Tdk perlu berteori. Teori itu utk dipahami, bukan utk dituliskan disini??????

 Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Chaedar (2000 : 155) bahwa:

Teknik ini memungkinkan peneliti menarik inferensi (kesimpulan) ihwal makna dan sudut pandang responden, kejadian, peristiwa atau proses yang diamati. Lewat observasi ini, peneliti akan melihat sendiri pemahaman yang tidak terucap (tacit understanding), bagaimana teori digunakan langsung (theory-inuse), dan sudut pandang responden yang mungkin tidak tercukil lewat wawancara atau survei.

 

Observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti akan mengamati peserta didik dalam berkarya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam di SMAN 6 Bone. Peneliti mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif.

2.        Wawancara (Interview)

Catatan:

·         Tdk perlu berteori. Teori itu utk dipahami, bukan utk dituliskan disini??????

Tjetjep (2011 : 208) menyatakan bahwa:

Wawancara adalah suatu  teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang kejadian yang oleh peneliti tidak dapat diamati sendiri secara langsung, baik karena tindakan atau peristiwa yang terjadi di masa lampau ataupun karena peneliti tidak diperbolehkan hadir di tempat kejadian itu. Namun demikian hanya berhasil jika orang atau tokoh yang diwawancarai bersedia dan dapat menuturkan dengan kata-kata tentang cara berlaku yang telah menjadi kebiasaan tentang kepercayaan dan nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat.

 

Penelitian ini akan menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur, yaitu dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara bebas dan leluasa tetapi tetap fokus pada masalah sehingga memperoleh suatu informasi yang lebih kaya dan mendalam.

Catatan:

·         Jika anda akan melakukan wawancara, siapa yg akan diwawancarai dan utk apa dan apa poin2 pertanyaan wawancaranya. Jelaskan. Jika tdk penting, maka tdk perlu dimasukkan ????

 

3.        Tes Praktik

Tes praktik adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan tes langsung berupa praktik terhadap semua siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 6 Bone Kecamatan Kahu Kabupaten Bone yang terpilih untuk diteliti. Bentuk tes yang diberikan adalah praktik membuat karya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam.

4.        Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa masa kini. Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lengkap, dan bahkan bisa berupa benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau. Teknik ini dilakukan untuk melengkapi perolehan data di lapangan baik pada saat melakukan observasi maupun pada saat melakukan wawancara berupa gambar atau foto. Data yang diperoleh merupakan apa yang dapat menunjukkan proses dan hasil penelitian. Pemilihan cara ini sebagai salahsatu cara untuk memperoleh data secara tepat, cepat dan efisien.

E.       Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan upaya untuk mengolah data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pengolahan data dan analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Analisis  data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Analisis data dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris dengan cara terjun ke lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.        Reduksi Data

Data yang dikumpulkan dari berbagai macam teknik di atas (wawancara, observasi dan studi dokumentasi) diolah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan tujuan penelitian, dimulai dari membaca dan mempelajari, merangkum, kemudian membuat abstraksi dari keseluruhan data menjadi bagian yang inti. Tujuannya agar lebih memudahkan, memperjelas, terarah, data memberikan gambaran lebih tajam, dan mempermudah peneliti untuk mencari data bila diperlukan.

2.        Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles dan Huberman, 1992 : 17).

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut mempermudah peneliti dalam memahami apa yang terjadi. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga informasi yang didapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu untuk menjawab masalah penelitian.

3.        Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Menurut Miles, Mattew B & Huberman (1992:18) Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah menarik kesimpulan dari semua hal yang ada dalam reduksi data maupun sajian data kesimpulan yang diambil benar dan kokoh. Peneliti berusaha mencari pola, model, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari data tersebut peneliti mencoba mengambil kesimpulan.

F.       Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kreativitas atau tes keterampilan yaitu dengan menggunakan bahan pewarna alam sebagai media dalam melukis. Dalam tes diperlukan instrumen alat bantu menilai hasil tes berupa kriteria penilaian dan pedoman penelitian.

Kriteria dalam berkarya seni lukis meliputi beberapa macam aspek diantaranya adalah:

a.       Kerapian dalam melukis

b.      Teknik melukis

c.       Tema lukisan

d.      Komposisi lukisan

e.       Penyelesaian akhir atau Finishing

 

Yang ini sdh dipindahka ke tinjauan pustaka

Tabel 1. Instrumen Penilaian

No.

Indikator Kemampuan

Hasil Penilaian

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

1.

Kemampuan melukis

 

 

 

 

 

2.

Kreativitas

 

 

 

 

 

3.

Kerapian

 

 

 

 

 

Hasil Penilaian

 

 

Tabel 2. Kriteria penilaian

Kriteria Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif

90-100

Sangat Baik

4

80-89

Baik

3

70-79

Cukup Baik

2

50-69

Kurang Baik

1

 

G.    Jadwal Penelitian

No

 

Bulan

 

I

II

III

MINGGU

MINGGU

MINGGU

I

II

III

IV

I

II

III

IV

I

II

III

IV

1

Pembuatan proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Konsultasi proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Pengumpulan data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Pengolahan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka yang dicantumka adalah referensi yg memang anda baca, jika tdk jangan dicantumkan. Seperti misalnya: Jacob Sumarjo, Sofyan Salam, Rohendi, dll.???????

Alwasilah, A. Chaedar. 2000. Pokoknya Kualitatif, Rancangan Melakukan Penelitian       Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya

Miles, B. Matthew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta : UIP

 

Rohendi Rohidi, Tjetjep. (2011). Metode Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang.

 

Salam, Sofyan, Seni Rupa Mimesis dan Modern/Kontemporer di Sulawesi Selatan (Sebuah Pengantar Tentang Perjalanan dan Persoalannya), DKSS Makassar, Makassar, 2000

 

Salam, Sofyan, Seni Rupa Mimesis dan Modern/Kontemporer di Sulawesi Selatan (Sebuah Pengantar Tentang Perjalanan dan Persoalannya), DKSS Makassar, Makassar, 2000

 

Subiantoro, Benny. 2014. Mudahnya Belajar Menggambar Media Pembelajaran Seni Budaya Bagi Guru Sekolah Taman Kanak-kanak dan Guru Sekolah Dasar (PGMI). Makassar : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGMI) Universitas Islam Negeri

 

Suheryanto, D. 2007. Penyusunan dan Pembuatan Buku Zat Warna Alam. Yogyakarta: Laporan Kegiatan Penelitian Balai Besar Kerajinan dan Batik.

 

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

 

Sumardjo, Jacob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB

 

Sunaryo dan Sumartono. 2006. Seni Lukis Dasar (Bahan Ajar Seni Lukis I). Skripsi: Surabaya, FBS Unesa

 

Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta: Dicti Art Lab.

 

Siti Aisyah 2017. Pembelajaran Seni Lukis Bahan Pewarna Alam.

 

https://blog-senirupa.blogspot.co.id/2013/08/seni-lukis.html.

 

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp

 

https://media.neliti.com/eksplorasi-serbuk-pewarna-alami.pdf


 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN SAMPUL

PERMOHONAN JUDUL SKRIPSI

PERSETUJUAN JUDUL

KARTU KONTROL BIMBINGAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR.............................................................................................. vi

DAFTAR ISI............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang..................................................................................................... 1

B.   Rumusan Masalah................................................................................................ 3

C.   Tujuan Penelitian.................................................................................................. 3

D.   Manfaat Penelitian............................................................................................... 3

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.   Tinjauan Pustaka.................................................................................................. 6

B.    Kerangka Pikir...................................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN

A.   Jenis Penelitian .................................................................................................... 22

B.   Lokasi Penelitian ................................................................................................. 22

C.   Variabel dan Langkah-langkah Penelitian............................................................ 23

D.   Definisi Oprasional Variabel................................................................................ 23

E.     Populasi dan Sampel ........................................................................................... 24

F.    Tehnik Pengumpulan Data................................................................................... 24

G.   Tehnik Analisis Data............................................................................................ 26

H.    Instrumen Penelitian ............................................................................................ 28

I.       Jadwal Penelitian ................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA

 

 

--

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LK 1 SR Klasik Jateng_Mengidentifikasi Bangunan Candi